Sabtu, 02 Desember 2017

Istimewanya STTP untuk Kerupuk


Pemakaian Bahan Kimia dalam Makanan
            Pemakaian bahan kimia dalam makanan sudah biasa dilakukan di zaman sekarang. Bahan kimia tersebut memiliki banyak fungsi. Ada yang berfungsi sebagai pengawet karena bahan makanan tersebut harus bisa disimpan dalam waktu lebih dari sebulan. Ada bahan kimia yang berfungsi sebagai penguat cita rasa. Ada bahan kimia yang fungsinya sebagai pembentuk tekstur, penambah kekenyalan atau untuk membentuk emulsi.
            Hampir semua jenis makanan dan olahan makanan yang diproduksi produsen atau industri baik itu industri skala besar maupun skala kecil menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatan produknya. Penambahan bahan kimia tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan hasil olahan dan produk yang optimal. Sebagai produsen yang bertanggungjawab maka pemilihan bahan kimia untuk produk olahannya juga harus mempertimbangkan pengaruhnya bagi kesehatan.

Produsen yang bertanggungjawab pasti menghindari pemakaian bahan kimia yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Borax, potassium adalah bahan kimia yang berbahaya dan harus dihindari sebagai bahan aditif. Jika membutuhkan zat kimia tambahan maka harus mematuhi aturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Zat kimia yang dianggap aman untuk pelengkap adonan dan proses pematangan masakan adalah STTP, termasuk di antaranya STTP untuk kerupuk.
Pemakaian STTP untuk Kerupuk
STTP adalah bahan kimia yang terbentuk dari anion-anion phospat dalam Sodium Triphospat sebagai hasil reaksi dari disodium fosfat dan monosodium fosfat. STTP diperjualbelikan dalam kemasan gram-graman atau dalam kemasan besar 20-25 kilogram. STTP atau nama panjangnya adalahSodium Tripoly Phospate memang biasa ditambahkan ke dalam produk industri.
Ditinjau dari fungsinya STTP terbagi menjadi dua yaitu STTP technical grade dan STTP Food grade. STTP Technical Grade dalam industri sabun dan pembersih keramik, detergen, pengkilat produk besi. STTP Food grade digunakan khusus untuk industri makanan. STTP Food grade ini biasa digunakan untuk bahan pengenyal bakso dan mie, bahan penjaga kesegaran ikan, udang dan cumi selama proses pendistribusian, bahan pengenyal dan penjaga struktur nugget. Serta untuk industri kerupuk.

Pada pemakaiannya STTP harus digunakan dalam takaran aman. Menurut ahli nutrisi dan kimiawan di bawah penelitian laboratorium kadar Sodium triployphospat (STTP) yang dianjurkan dalam adonan adalah dalam konsentrasi maksimum 0.4 persen. Bahkan untuk proses pengenyalan bakso penambahan sodium tripoliphospat dengan konsentrasi 0,1 hingga 0.2 persen sudah cukup baik untuk membuat bakso lebih kenyal. Perlu diingat bahwa penambahan STTP melebihi kadar yang ditentukan secara ilmiah bisa menyebabkan adonan terasa getar dan agak pahit serta munculnya kemungkinan menyebabkan keracunan.
Pada industri kerupuk, STTP dicampurkan ke dalam adonan setengah jadi untuk membantu menjaga struktur kerupuk tidak mudah rapuh sewaktu digoreng. Penambahan STTP juga membantu membuat permukaan keripik setengah jadi lebih kilat dan menarik. Jika tidak ditambahkan STTP kerupuk setengah jadi atau kerupuk mentah sangat rapuh. Hal ini tentu bisa mengurangi keuntungan pedagang sebab menyebabkan tingkat kerusakan produk lebih tinggi.

Menjual kerupuk rapuh dalam kondisi mentah juga rawan kerusakan sebab strukturnya yang tidak kokoh dan mudah remuk. Andai dijual dalam bentuk matang ada kemungkinan krupuk rusak sebelum masak sempurna. Maka solusi terbaik adalah dengan menambahkan STTP untuk kerupuk sehingga struktur kerupuk lebih kokoh tanpa mengurangi cita rasa. Krupuk atau keripik pun bisa tetap kriuk, bentuknya tetap terjaga dan penampilannya lebih menarik karena tampak mengkilat.

Rabu, 29 November 2017

Apa Sih Manfaat STTP untuk Mie?


Olahan Mie
                Mie bisa disebut sebagai makanan populer di seluruh dunia. Meski penamaannya di tiap negara mungkin berbeda tetapi bentuk makanan ini memiliki kemiripan. Di Italia olahan mie dikenal dengan nama spaghetti. Di Jepang dikenal dengan nama Mie Ramen dan Udon. Orang Thailand mengenalnya dengan nama Pad Thai. Di China olahan mie disebut kwe tiau. Masyarakat Korea mengenal mie dengan nama Naengmyeon. Nama dan cita rasa dalam mengolahnya boleh berbeda tetapi bentuk dasar dan bahan pembuatnya memiliki kesamaan. Mie dalam segala namanya berbentuk panjang, pipih atau keriting dan terbuat dari aneka tepung.

sttp untuk mie

Di Indonesia olahan mie tiap daerah memiliki nama dan bumbu khusus. Di Bandung ada menu mie kocok yang lezat, orang-orang Solo dan Yogya menyukai olahan mie Jawa. Di Wonosobo ada mie ongklok yang terkenal. Aceh adalah daerah yang paling banyak olahan mienya dengan bumbu rempah yang penuh cita rasa. Jangan lupa olahan mie yang bisa ditemukan di mana saja tanpa melihat daerahnya yaitu mie ayam dan pangsit mie. Semuanya menggugah selera. 

Mie disukai banyak orang karena cara memasaknya mudah dan cukup mengenyangkan. Toppingnya pun bisa dikreasikan berbagai macam. Kandungan gizi olahan mie cukup lengkap apalagi jika ditambah topping sayuran dan lauk seperti ayam, daging atau seafood. Makan olahan mie bisa di segala waktu. Enak buat sarapan, lezat untuk disantap di siang hari dan cocok buat makan malam. Kekenyalannya membuat anak-anak hingga orang tua senang saat menyantapnya. Kekenyalan mie ini bukan sekedar adonan tepung biasa tetapi karena ada penambahan STTP untuk mie.
sttp untuk mie 2

Seperti Apakah STTP untuk Mie Itu?
            STTP adalah singkatan dari senyawa kimia Sodium Tripoly Phospate yang biasa ditambahkan ke dalam produk industri. Secara garis besar STTP terbagi menjadi dua yaitu STTP technical grade dalam industri sabun dan pembersih serta STTP Food grade untuk industri makanan. STTP aslinya berupa Sodium Triphosphat yang kemudian membentuk banyak anion phospat dan disebut sebagai STTP = Sodium Tripoly Phospate.
            STTP diperdagangkan dalam bentuk bubuk putih seperti kristal, tidak berbau dan mudah larut dalam air. Sifat ini sangat mendukung fungsinya sebagai pengental maupun pengenyal. Dalam industri mie STTP digunakan sebagai bahan yang membantu mengenyalkan mie dan memberikan tekstur mulus mengkilat di permukaannya. STTP untuk mie juga membantu agar tidak mudah basi. Mie kuning basah yang biasa dijual di pasar tidak hanya dimasak sebagai olahan mie tetapi ada juga yang digunakan pedagang bakso dan laksa untuk bahan dasar olahannya.

Baca Juga :

STTP Untuk Bakso Pengganti Borax

            Jika tidak ditambahkan STTP untuk mie maka adonan mie akan kesulitan dicetak dalam cetakan mie yang menghasilkan mie dalam bentuk memanjang dan kenyal. Adonan mie tanpa STTP membentuk adonan yang lembek. Mie yang tidak kenyal juga sulit untuk dikemas dan didistribusikan. Saat memakannya juga mungkin kurang menarik sebab salah satu nikmatnya makan mie adalah saat mengunyah dan cara memasukkannya dalam mulut. Orang Jepang dan Cina lebih suka menggunakan sumpit saat menikmati olahan mie. Orang Eropa melilitkan spaghetti ke dalam garpu sebelum memasukkannya dalam mulut. Orang Indonesia bisa menikmati olahan mie dengan tangan jika digunakan sebagai pelengkap nasi campur. Dan bisa juga menggunakan sendok dan garpu ketika menikmati olahan mie khas daerah-daerah, mie ayam dan mie pangsit.

Mengenal Perbedaan STTP Makanan dan STTP Industri


Mengenal Dua Jenis STTP
            STTP adalah salah satu jenis bahan kimia. Sodium Tripoly Phospate, kepanjangan dari STTP terdapat di dunia industri dalam dua jenis yaitu STTP technical grrade yang digunakan dalam bidang industri secara umum dan STTP Food Grade yang digunakan untuk industri makanan.Rumus kimia awal STTP adalah Sodium triphospat  Na5P3O10 dan ketika memiliki banyak anion fosfat maka rumus kimianya berubah menjadi Soidum Trippoly Phospate. STTP terdapat dalam bentuk bubuk kristal, berwarna putih dan mudah larut dalam air serta tidak berbau. Struktur kimia STTP terdiri dari sepuluh atom Oksigen, tiga atom fosfor dan lima atom Natrium yang menempel.
STTP technical grade biasanya dipakai sebagai bahan tambahan pembuatan detergen atau produk pembersih keramik, zat dalam produk cat atau sabun cuci pakaian, pembersih toilet, cairan sabun cuci piring. STTP technical grade digunakan sebagai pelunak karena adanya ion TPP5- sebagai agen pengkelat yang mampu mengikat ion Mg2+ dan Ca2+ yang biasa terdapat dalam air.
STTP Food grade biasa disebut juga STTP makanan. STTP Food grade ini aman untuk dikonsumsi dan biasa digunakan sebagai bahan pengenyal mie dan bakso.  Sambil menunggu makan siang atau menanti makan malam mencicipi bakso tak akan pernah membosankan. Daya tariknya terletak pada tingkat kekenyalan, tekstur dan cita rasa butiran bakso dan kuahnya. Hanya sebagian orang saja yang menyadari bahwa tekstur dan kekenyalan bakso tersebut disebabkan oleh zat aditif yang antara lain adalah STTP Food Grade.
Pemakaian STTP Makanan
STTP makanan digunakan sebagai bahan pengenyal makanan. Olahan makanan yang biasa menggunakan STTP adalah bakso. Pemakaian STTP ini sangat bermanfaat untuk menggantikan borax yang berbahaya bagi kesehatan. Demi mengembalikan kepercayaan konsumen maka produsen bakso harus menggunakan bahan-bahan yang aman.
Penggunaan STTP Food grade dalam adonan bakso membantu mempertahankan kadar air sehingga bakso mudah terbentuk sebagai bulatan sempurna dan tidak lembek. Bakso yang menggunakan STTP Food grade bisa lebih stabil, kenyal, beraroma yang membangkitkan selera dan warnanya alami. STTP Food grade juga membantu menjaga kelembaban adonan serta mengondisikannya agar tidak ditumbuhi bakteri. Bakso pun lebih bisa tahan lama disimpan dalam lemari es dan tidak mudah basi.
Selain digunakan untuk mengenyalkan bakso STTP makanan juga digunakan sebagai pengawet daging potong dan pengawet seafood. Jika ditambahkan dalam bahan olahan dalam industri makanan STTP memiliki nama dan kode khusus yaitu E451. Dalam industri pengolahan makanan STTP juga bisa digunakan sebagai emulsifier.
STTP Food Grade ini jika digunakan dalam proses pembuatan mie akan membantu membentuk tekstur mie lebih kenyal dan tampak lebih mengkilat. Maka mie akan lebih mudah saat diolah, bentuknya tidak mudah rusak ketika dimasak dan tampak menarik karena mengkilat. STTP untuk makanan juga bisa digunakan dalam industri pembuatan sosis dan nugget sebagai bahan yang membantu menjaga tekstur dan kekenyalan daging olahan tersebut. Caranya adalah dengan mencampurkan STTP pada daging saat hendak digiling dengan takaran 0,25 hingga 0.5 persen dari total berat adonan.

Selain untuk membantu mengenyalkan dan membentuk tekstur bakso dan mie STTP juga digunakan dalam berbagai industri makanan. Pada pengolahan saos STTP berfungsi sebagai emulsifier, pada industri dan distribusi produk laut STTP membantu menjaga kadar air agar seafood tetap segar. Pada industri kerupuk STTP bermanfaat untuk menjaga kerenyahan.

Selasa, 28 November 2017

Sttp untuk Bakso Pengganti Borax

Memilih Bahan Pengenyal Bakso 
Bakso, bulatan daging kenyal yang biasa dinikmati bersama kuah leezat gurih ini sangat menyenangkan untuk dinikmati.Kekenyalan bakso ini tidak berasal dari sekedar olahan daging dan tepung. Dibutuhkan bahan khusus untuk membuat tekstur kenyal. Dengan adanya bahan pengenyal ini kelebihan air dalam adonan bakso bisa terikat sehingga bakso tidak lembek dan terasa kenyal. 
Bahan pengenyal bakso bisa berasal dari bahan alami maupun bahan sintetis kimia. Lima jenis bahan pengenyal bakso yang biasa digunakan adalah:
1. STTP untuk bakso
STTP adalah singkatan dari Sodium Tripolyphosphat. Bahan kimia ini di dunia ilmiah dikenal dengan rumus kimia Na5P3O10. Di pasaran bisa ditemui dalam bentuk bubuk berwarna putih yang teksturnya mirip dengan tepung terigu. Tetapi penggunaannya harus tepat sebab jika berlebihan akan menimbulkan rasa pahit pada bakso.
2. Karagenan
Pengenyal bakso ini terbuat dari bahan alami yaitu rumput laut. Sifatnya mengentalkan adonan sehiingga teksturnya lebih kenyal. Kandungan seratnya tinggi tetapi aman untuk dikonsumsi. Karagenan juga mengandung Natrium, Kalsium dan Magnesium
3. Mixphos
Disebut juga sebagai Phosmix dan cukup populer di kalangan industri bakso. Bahan pengenyal ini sebenarnya ada yang diproduksi di Indonesia tetapi ada juga yang hasil impor dari Australia.
4. Mixkaragen
Penggunaan zat pengenyal ini hanya diperbolehkan sekitar 0.5 persen saja dari berat total adonan bakso. Meski bahannya merupakan perpaduan dari pengenyal alami dan pengenyal sintetis namun jika dosisnya terlalu berlebih maka menimbulkan rasa pahit. Bahan pengenyal mixkaragen ini bisa membuat tekstur bakso lebih mulus.
5. Natrium bikarbonat
Bahan pengenyal bakso ini biasanya dikelompokkan dalam kelompok garam. Di industri makanan bahan ini dikenal sebagai baking soda. Bentuknya seperti kristal-kristal kecil yang jika dalam jumlah banyak tampak seperti serbuk. Takarannya yang pas adalah sebesar 0.2 persen dari berat total adonan. Namun sebelum menggunakannya harus dilarutkan dulu dalam air.
Mengenal STTP untuk Bakso
STTP untuk bakso merupakan bahan kimia food grade (FG). Artinya aman jika digunakan untuk bahan tambahan pangan asal penggunaannya sesuai takaran. Sodium Tripolyphosphat atau STTP FG diproduksi di berbagai negara seperti Indonesia, China dan Thailand. Di pasaran, bahan pengenyal bakso beruppa bubuk putih ini dijual dengan kisaran harga sekitar 200 ribuan per kemasan 25 kilogram. Jika dijual dengan kemasan lebih ringan biasanya akan lebih mahal. STTP Food Grade ini telah mematuhi standard BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sehingga aman untuk BTP (Bahan Tambahan Pangan). Takaran yang aman dan optimal untuk hasil bakso yang kenyal adalah 0.2 hingga 0.4 persen dari berat total adonan kering.

Penggunaan bahan kimia borax untuk bakso berbahaya bagi kesehatan. Maka bahan kimia pengenyal bakso yang aman untuk kesehatan adalah STTP FG. Bahan ini mampu mempertahankan kadar air dalam daging agar tidak berlebihan dan takarannya pas, memperbaiki tekstur daging dan meningkatkan kekenyalan bakso serta menstabilkan aroma dan warna daging. STTP untuk bakso juga membantu menekan tumbuhnya bakteri dalam daging sehingga memperpanjang masa simpan bakso. Takaran yang pas untuk membuat adonan bakso sapi adalah: daging sapi segar bagian paha 1 kilogram, tepung tapioka 200 gram, es batu 200 gram, STTP Food Grade 2,5 gram dan bumbu-bumbu berupa merica bubuk, garam, bawang putih dan bawang merah goreng secukupnya.

Seluk Beluk STTP untuk Makanan

Apakah STTP Itu?

STTP merupakan singkatan dari Sodium Tripoly Phosphat. STTP pada umumnya dibuat dengan cara mencampur disodium fosfat dan monosodium fosfat sehingga terbentuklah banyak anion phosphatberupa kristal putih yang disebut Sodium Tripoly Phosphate. STTP diperdagangkan secara bebas baik online maupun offline dalam bentuk bubuk putih seperti kristal. Ciri khas utamanya adalah tidak berbau dan mudah larut dalam air. Sifat ini sangat mendukung fungsinya sebagai bahan pengental adonan maupun pengenyal untuk bahan makanan.

08176888990 Jual STTP/STPP Untuk Makanan !

Bagaimana jika dalam adonan makanan tertentu tidak ditambahkan STTP? Tidak semua bahan makanan membutuhkan STTP. Bahan kimia ini ditambahkan pada adonan atau bahan makanan yang membutuhkan perlakukan khusus. Misalnya memerlukan perlakuan agar tetap fresh dalam proses distribusi, adonan yang dibutuhkan untuk terbentuk tekstur, adonan yang diharapkan bisa menghasilkan bahan yang kenyal, adonan yang perlu penambahan zat khusus agar mudah dibentuk dan menjaga bentuknya tidak mudah rusak selama proses memasak. Seperti halnya membuat adonan roti yang butuh pengembang yang berupa zat baking powder, adonan untuk bakso dan roti pun demikian adanya.



Apakah pemakaian STTP makanan aman bagi kesehatan? Mengingat bahan ini terbuat dari bahan kimia? STTP untuk makanan atau STTP Food Grade berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Berbeda dengan penggunaan borax yang memang dilarang digunakan dalam industri makanan. Perlu diingat bahwa penggunaan STTP dalam industri terbagi menjadi dua kelompok besar. Yaitu STTP Good grade untuk industri makanan dan STTP technical grade yang digunakan untuk industri sabun, pembersih keramik dan lantai, deterjen, sabun cuci piring dan semacamnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu para pelaku industri makanan adalah harus mematuhi aturan BPOM untuk menggunakan STTP Food grade, bukan STTP industri technical grade. Selain itu juga harus memperhatikan takaran yang tepat agar tidak menimbulkan resiko keracunan atau mengurangi cita rasa makanan karena rasa pahit yang ditimbulkan jika kadar STTP terdapat dalam jumlah berlebihan.

STTP untuk Makanan

Industri pengolahan dan distribusi seafood juga memanfaatkan pemakaian STTP. STTP Food grade memiliki fungsi sebagai pengental (emulsifier) dan pengenyal karena bersifat hidrokoloid. STTP bukan borax yang berbahaya bagi manusia. Pada industri seafood seperti udang (baik itu type vannamei maupun jenis blacktiger dan headless), ikan dan squid (cumi-cumi) STTP ditambahkan untuk mempertahankan bentuk dan kesegaran produk laut tersebut selama proses distribusi. Ikan laut, udang dan cumi-cumi sebelum dikemas untuk perjalanan jauh terlebih dahulu dicelupkan dalam larutan STTP dosis 0.3 hingga 0.5 persen.


Jika pada industri bakso dan mie STTP berfungsi sebagai pengenyal maka fungsi perlakuan penambahan STTP pada hasil tangkapan dari laut ini adalah untuk menahan air sehingga berat produk laut tidak berubah selama proses distribusi dan perjalanan dari Tempat Pelelangan Ikan menuju pasar tradisional atau pabrik pengalengan ikan. Kondisi hasil tangkapan laut sangat bergantung pada perlakuan saat proses pengemasan, jauh dekatnya jarak distribusi dan jenis tangkapannya.


Hasil tangkapan laut yang memiliki cangkang keras seperti kerang dan kepiting mungkin tidak terlalu membutuhkan perilaku khusus karena terlindungi oleh cangkang sehingga tidak mudah rusak. Semakin jauh jarak yang harus ditempuh resiko berkurangnya kesegaran ikan, cumi dan udang semakin besar sehingga membutuhkan STTP untuk menahan air yang secara alami terdapat dalam seafood tersebut.